Kamis, 14 Mei 2009


TENTANG IPKINDO CABANG KABUPATEN TEMANGGUNG.

Ipkindo merupakan organisasi profesi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan di bidang kehutanan dan etika profesi di bidang penyuluhan kehutanan. Sejalan dengan pergeseran pembangunan kehutanan dan pelaksanaan otonomi daerah, maka telah dilakukan reorientasi paradigma penyuluhan kehutanan, yang semula merupakan proses alih teknologi dan informasi menjadi penyuluhan kehutanan yang merupakan pemberdayaan masyarakat. Kemudian dalam pelaksanaan tugas tersebut maka Ipkindo yang beranggotakan penyuluh kehutanan berpegangan terhadap Visi dan Misi Penyuluhan Kehutanan.
  • Visi
- Terwujudnya Masyarakat Mandiri Berbasis Pembangunan Kehutanan
  • Misi

- Memantapkan dan mengembangkan kelembagaan penyuluh kehutanan

- Memberdayakan masyarakat berbasis pembangunan kehutanan

- Mengembangkan jaringan kerja dan kemitraan penyuluhan kehutanan.

Sebagai upaya dalam pencapaian Visi dan Misi tersebut maka, Ipkindo Cabang Temanggung yang beranggotakan penyuluh kehutanan mengadakan suatu acara yang berkaitan dengan pengembangan kelembagan, pemberdayaan masyarakat dan menumbuhkan jaringan kerja serta kemitraan dengan bertepatan dengan Hari Bumi Tanggal 22 April 2009 yang bertempat di Desa Plosogaden Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Ipkindo berupa temu wicara yang diselenggarakan dengan kerjasam antara Ipkindo Cabang Kabupaten Temanggung, Perhutani Unit I Jawa Tengah dan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab. Temanggung. Peserta Temu wicara berasal dari para penyuluh kehutanan, pertanian, karyawan Perhutani, Penyuluh Kehutanan Swadaya dan LMDH Desa Plosogaden.

Beberapa catatan dalam kegiatan temu wicara yang telah dilaksanakan antara lain :

  1. Untuk menjaga dan melestarikan hutan maka diperlukan kerjasama dari seluruh pihak yang berkepentingan. Masyarakat perlu adanya rasa handarbeni hutan yang selama ini menjadi tumpuan mata pencaharian.
  2. Hutan adalah nafas kehidupan karena merupakan paru-paru dunia, sumber air dan mempunyai berbagai manfaat baik secara makro maupun mikro sehingga perlu dilestarikan.
  3. Pemberdayaan masyarakat perlu lebih nyata dalam tindakan/ real action dengan kerjasama antara berbagai pihak dan steak holder.
  4. Sekolah lapangan untuk para petani di sekitar hutan perlu diadakan mengingat kebutuhan akan teknologi budidaya baik tanaman perkebunan, kehutanan dan pertanaian masih kurang.

Plosogaden, 22 April 2009

Sulistiyono

Penyuluh Kehutanan Pelaksana